Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman mengatakan, potensi pengembangan kopi yang tumbuh di Kabupaten Kepulauan Meranti, kopi liberika masih cukup menjanjikan.
Selain memiliki pangsa pasar yang cukup luas, bahkan sampai di ekspor ke Malaysia karena cita rasanya, Kabupaten Meranti masih memiliki cukup banyak lahan untuk menanami tumbuhan ini.
“Kalau potensi masih cukup besar. Sekitar 500 hektare lagi yang masih belum ditanami,” kata Gubri di halaman kantor gubernur, Jumat, 22 Desember 2017.
Dengan besarnya potensi yang cukup menggiurkan itu, Pemprov Riau berencana akan membantu pengembangan sampai pembudidayaannya untuk wilayah Meranti.
“Ini bisa kita dorong supaya bagaimana dalam sisi ekonominya bisa mengangkat perekonomian masyarakat. Misal di sektor perdagangannya. Itu nanti mereka yang kontrol. Mereka bisa buat di kelompok tani dan koperasi,” imbuhnya.
Begitu juga tanaman ini bisa dilakukan dengan cara tumpang sari. Sehingga petani dapat lebih banyak mendapatkan pemasukan selain dari biji kopi.
“Bisa juga dilakukan dengan cara tumpang sari. Disandingkan di sela-sela, pinang, dan kelapa. Itu ekonominya akan semakin bagus. Secara sosial, ekonominya bisa lebih baik kita dorong untuk melakukan tumpang sari,” jelasnya.
Selain itu, Gubernur juga berencana akan mengadakan berbagai macam penyuluhan agar petani di Meranti nantinya dapat memperlakukan tanaman kopi ini sebagaimana mestinya. Termasuk pengadaan bibit dan mesin pertanian.
“Kita nanti juga akan adakan penyuluhan agar paham dengan karaktaristik kopi seperti tanah dan lainnya, termasuk penyediaan bibit dan permintaan mesin pertanian,” tutupnya.
Sebelumnya, Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman melakukan pemanenan dan penanaman bibit kelapa, kopi liberika dilanjutkan dengan penyerahan bibit sagu dan karet di Kabupaten Kepulauan Meranti, Kamis 21 Desember 2017.
