Bukit Clara kini bisa dibilang oleh masyarakat menjadi salah satu ikon Kota Batam. Selain itu, wilayah ini juga sebagai daya tarik kota kepada wisatawan yang berkunjung ke Batam, Kepulauan Riau.
Karenanya, kawasan bukit ini pun tak pernah sepi, bukit tersebut terletak tidak jauh dari alun-alun Engku Putri, kecamatan Batam Kota. Tepat di tengah kawasan perkantoran dan pusat perbelanjaan kota Batam
Selain letaknya strategis, Pemerintah Kota (Pemkot) Batam, juga telah mempercantik bukit itu dengan menambahkan tulisan ‘Welcome to Batam’ (WTB) sedikit mirip Hollywood Hills.
Setiap akhir pekan, ramai warga mulai beraktivitas di sekitar bukit. Tak sedikit dari mereka memanfaatkan segarnya udara untuk berolahraga, bersepeda maupun hanya berjalan santai mencicipi kuliner yang banyak dijajakan.
Ketika senja menampakkan wujudnya, suasana di bukit WTB terasa lebih hidup. Tampak puluhan keluarga berkumpul disini, muda mudi juga mulai berdatangan, bersantai menikmati pemandangan bukit.
Salah satu pedagang di lokasi, Andre Alfian saat ditemui mengatakan, kalau belum ber-swafoto berlatar belakang Bukit ‘WTB’, dikatakan belum pernah berkunjung ke Batam.
“Biasanya mereka tang datang selalu ber-swafoto bersama teman-teman. Begitupun dengan para wisatawan yang mengunjungi Batam,” ujarnya, pada Gatra.com, Sabtu (9/02) di Batam.
Konon, asal nama Bukit Clara itu dipercayai dari nama seorang Noni (Perempuan) Belanda yang meninggal dan dimakamkan di atas bukit. Setelah Jepang menduduki Indonesia, bukit ini dijadikan tempat pengasingan etnis Tionghoa.
Namun kini, luas lahan hijau mulai menyempit karena pembangunan properti, di sekitar bukit juga sudah dipenuhi perumahan. Kendati demikian, bukit ini tidak kehilangan pengunjungnya.