Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau menurunkan tim untuk mengecek laporan masyarakat terkait munculnya buaya berukuran tiga meter di Sungai Siak. Penyisiran sudah dilakukan sejak Jumat, 19 Oktober 2018, untuk memastikan laporan warga itu.
Kepala Bidang II KSDA Riau Heru Sutmantoro kepada wartawan belum bisa memastikan jenis buaya yang muncul itu, apakah muara atau sinyulong. Pasalnya tim yang diturunkan belum melihat secara langsung.
“Biasanya di sungai ada buaya muara yang lebih ganas, ada juga buaya sinyulong yang biasa memakan ikan,” sebut Heru, Sabtu (20/10/2018).
Pihaknya juga belum menentukan sikap apakah nantinya buaya ini dievakuasi, mengingat Sungai Siak banyak terdapat aktivitas manusia, mulai dari mencari ikan hingga mandi.
“Kalau ditangkap, perlu alat khusus yang bersahabat agar tidak melukai buaya,” katanya.
Heru menjelaskan, konflik buaya di Sungai Siak dengan manusia terbilang jarang terjadi. Apalagi, kemunculan buaya ini sangat jarang terjadi di sungai yang membelah Kota Pekanbaru itu.
“Kalau masyarakat melihat lagi, laporkan segera biar cepat penanganannya,” ucap Heru.
Sebelumnya, Kepala Bidang I KSDA Riau Mulyo Hutomo menyebut sungai-sungai besar di Riau, termasuk Siak, masih didiami buaya meski jarang menampakkan diri. Ada dua jenis buaya yang biasanya mendiami sungai.
Pertama, jelasnya, buaya muara. Buaya ini bisa menyerang manusia karena ukurannya lebih besar dan menjadi puncak predator di air. Kedua, buaya sinyulong yang hanya memakan ikan.
“Bisa saja Sinyulong menyerang manusia jika merasa terancam,” sebut Hutomo.