Setelah beberapa hari terakhir Riau Bebas dari titik panas dan kebakaran. Minggu (12/8) titik panas mulai bermunculan kembali di Riau dimana terpantau diatas 70 persen ada 33 titik.
“Paling banyak titik apinya di Rohil. Hari ini (Minggu kemarin) dan kemarin Sabtu satgas sudah menurunkan tim darat dan udara untuk pemadaman dialokasikan dan Alhamdulillah dibeberapa tempat tinggal pendinginan, “ujar Wadansatgas Karhutla Riau Edwar Sanger kepada Tribun Minggu (12/8)/2018.
Senin (13/8/2018) pihak Satgas akan kembali melakukan Pemadaman fokus di lokasi terparah Bangko pusako Rokan Hilir.
” Insa Allah kami akan Fokus kan ke lokasi terparah empat Helikopter dan akan kami kerahkan untuk pemadaman titik api disana dari darat juga, “ujar Edwar Sanger.
Peningkatan titik panas khususnya di Rokan Hilir ini disebabkan tidak adanya hujan didaerah pesisir Riau tersebut, kemudian peningakatan dikarenakan kesengajaan dalam membakar lahan.
” Apalagi hari sabtu dan minggu cukup signifikan peningkatannya, karena banyak petugas libur dan waktunya oknum melakukan pembakaran lahan, “jelas Edwar.
Selain di Rokan Hilir sebagai lokasi terparah, pada Minggu Satgas Karhutla juga menurunkan Helikopter ke Kandis, Bengkalis dan Dumai.
” Sebagaimana tanggungjawab kami jangan sampai muncul kebakaran yang sebabkan asap dan mengganggu iven Asian Games nantinya. Itu juga arahan pak Presiden, “ujar Edwar.
Sebelumnya Sekretaris Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Dody Ruswandi mengatakan Riau menjadi satu dari enam Provinsi di Indonesia yang menjadi perhatian pusat dalam penanggulangan Karhutla.
Terlebih lagi di Riau setiap tahunnya terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Meski tidak sampai parah seperti dua tahun belakangan sebelumnya, upaya pencegahan dan pemadaman terus dilakukan.
“BNPB itu setiap tahun urus asap enam Provinsi, upaya pencegahan itu dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Kalau muncul asap dan api barulah BNPB masuk,”ujar Dody Ruswandi saat Hadiri HUT Riau Kamis (9/8) lalu.
Dengan ditetapkannya siaga darurat yang diumumkan oleh enam Gubernur di Indonesia awal tahun lalu maka pihaknya di BNPB datang membantu. Adapun bantuan yang biasa dilakukan BNPB diantaranya bantuan helikopter dan hujan buatan.
“Tapi untuk tim darat yang menjadi koordinatorya adalah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Satgas di daerah bersama TNI. sehingga BNPB datang untuk memberi pendampingan,”ujar Dody.
Sementara untuk Riau sendiri menurut Dody untuk penanganan Karhutla sudah bagus dan berjalan baik. Terlebih lagi Riau merupakan daerah strategis untuk mengirim asap baik ke negara tetangga ataupun daerah lain.
“Kebakaran di Riau tidak boleh sampai terjadi lagi, apalagi adanya asap sampai ke negara tetangga. Apalagi kita akan mengadakan Asian Games di Sumatera Selatan,” jelas Dody.
Maka diingatkan BNPB terutama Riau, Jambi dan Sumsel harus bekerja keras untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran dan mengganggu pelaksanaan Asian Games nantinya.
“Kami siap membantu dari pusat untuk peralatan, kalau memang masih butuh Helikopter akan dibantu. Namun saat ini disetiap daerah sudah distandbykan Helikopter terutama di Riau paling banyak, “jelas Dody.