Seekor ikan duyung atau dugong ditemukan mati di Perairan Rupat Utara, Kabupaten Bengkalis, Riau. Ini merupakan kasus kedua kematian mamalia langka di Perairan Riau dalam dua tahun terakhir.
Bangkai dugong tersebut ditemukan mengapung oleh dua nelayan Bengkalis yang sedang beraktivitas di Perairan Rupat Utara. Nelayan pun melaporkan di Dinas Kelautan Kabupaten Bengkalis.
“Dugong tersebut ditemukan nelayan bernama Charles dan Joko,” ucap Humas Balai Besar Konservasi Sumber Daya BBKSDA (Riau), Dian Indriati, Jumat (7/9/2018).
Saat ditemukan pada 6 September 2018, kondisi satwa yang memiliki reproduksi lambat ini sudah gembung dan penuh luka. Petugaspun melakukan penarikan menuju Pulau Kemunting.
Dari hasil identifikasi, mamalia yang bergantung hidup dengan lamun, tumbuhan bangsa alismatales ini berjenis kelamin betina. Hewan air yang mirip duyung dan tidak memiliki sirip di atas punggung ini memiliki panjang 2.41 meter dan lebar 1.65 meter.
“Pada tahun 2017 juga ditemukan kasus yang sama. Kita harus selamatkan spesies langka ini,” ucapnya.
Petugas gabungan Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Bengkalis, BBKSDA dan NGO asing, WWF bersama warga melakukan penguburan mamalia malang ini.
“Dugong dilindungi oleh Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Hayati dan Ekosistemnya,” kata Dian.