Seekor beruang madu (Helarctos malayanus) terperangkap jerat babi yang dipasang warga Desa Batang Duku, Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis, Riau. Beruang malang ini berhasil di selamatkan. Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau.
Kepala BBKSDA Riau, Suharyono mengatakan, satwa liar yang terjerat jebakan babi ini termasuk jenis yang dilindungi.
“Tim kita berhasil bergerak dengan cepat untuk menyelamatkan beruang tersebut,” ucapnya di Riau, Jumat (16/11).
Sebagai informasi, beruang madu liar yang masuk ke Desa Batang Duku dikarenakan kawasan itu berdekatan dengan Cagar Biosfer Giam Siak Kecil.
Cagar Biosfer Giam Siak Kecil merupakan kawasan konservasi yang ditetapkan sebagai salah satu situs cagar alam oleh UNESCO menjadi habitat bagi berbagai satwa dilindungi, termasuk beruang dan harimau.
Lebih lanjut Haryono menjelaskan, kebiasaan masyarakat sekitar memasang jerat babi di desa itu kerap berujung dengan terjeratnya jenis-jenis satwa dilindungi. Salah satunya beruang madu.
Meski begitu, pihak BBKSDA mengapresiasi langkah masyarakat yang langsung melaporkan insiden terjeratnya beruang madu sehingga satwa tersebut berhasil diselamatkan.
Haryono menyatakan informasi beruang yang terjerat tersebut diterima oleh tim Quick Response BBKSDA Riau. Informasi tersebut langsung ditindaklanjuti. Tidak membutuhkan waktu lama, tim yang juga terdiri dari anggota medis tersebut berhasil menyelamatkan beruang malang itu.
“Tim medis kita, Drh Denny Ramdani dari Yayasan Ashari juga langsung memeriksa kesehatan. Hasilnya beruang dalam kondisi baik dan untuk itu langsung kita lepas liarkan,” ujar Haryono.
Usai menyelamatkan dan melepasliarkan satwa penyuka madu dan pemakan serangga tersebut, dia menjelaskan, bahwa pihaknya langsung melakukan sosialisasi ke masyarakat akan pentingnya menjaga satwa dilindungi.
“Kami berharap insiden ini kedepannya tidak lagi terulang, dan masyarakat menjadi sadar akan kelestarian satwa liar yang tumbuh di masyarakat, dan pemasangan jerat tidak lagi dilakukan,” tutupnya.