Titik banjir luapan sungai masih bertahan di permukiman masyarakat Kecamatan Trumon Dalam, Kabupaten Aceh Selatan. Alhasil, warga mengungsi.
“Dari kemarin (Senin), banjir di wilayah Aceh Selatan beberapa lokasi, debit airnya sudah menyusut. Tapi pagi ini menumpuk di Trumon Dalam,” kata Kepala Pelaksana BPBD Aceh Selatan Cut Syazalisma, sebagaimana dilansir Antara, Selasa (18/12/2018).
Selama dua hari terakhir, banjir merendam sejumlah desa di Kecamatan Timur, Trumon Tengah, beberapa permukiman penduduk direndam air dengan kedalaman 2-3 meter sehingga ratusan warga terpaksa dievakuasi mengungsi.
Menurut Syazalisma, hari ini (Selasa) merupakan puncak banjir yang telah terjadi Jumat (14/12) malam. Sebab, di beberapa kawasan, terpantau sudah menyusut. Walaupun aktivitas masyarakat belum pulih karena air masih merendam permukiman dan rumah.
Genangan air masih bertahan di wilayah tiga desa dalam Kecamatan Trumon Dalam karena daerah tersebut merupakan kawasan terdekat mulut muara sungai. Namun kondisi laut belum bisa menerima air sungai.
“Hari ini rendaman air terparah di Kecamatan Trumon Dalam. Air menumpuk di situ sebelum surut ke laut. Cuma persoalannya mulut muara tertutup karena tengah terjadi pasang, air belum bisa surut ke laut,” sebutnya lagi.
Masyarakat di beberapa desa dalam permukiman setempat dipastikan sudah aman setelah dievakuasi mengungsi sejak Senin (17/12) karena sudah lebih awal diprediksi akan ada rendaman lebih tinggi di kawasan setempat.
Saat ini pihaknya masih melakukan pendataan dan tenda pengungsian masih ditempati warga yang rumahnya masih terendam, bersama-sama dengan pihak terkait sudah didirikan dapur umum dan penyediaan logistik tanggap darurat.
Demikian halnya jalan lintas darat Aceh Selatan tujuan Medan, Sumatera Utara, yang lumpuh akibat rendaman air di badan jalan nasional, kendaraan roda dua dan roda empat terpaksa menyeberang menggunakan jasa mobil trado.
“Lintasan jalan raya sudah diupayakan pihak Kepolisian Aceh Selatan penyediaan satu unit mobil trado untuk mobilisasi kendaraan. Beberapa kendaraan juga sudah ada yang nekat menerobos karena masih ada air,” demikian pernyataan Cut Syazalisma.