Berhasil mencegah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), 4 desa di Riau dan satu desa di Provinsi Jambi berhasil mendapatkan penghargaan dari Asian Agri, masing masing sebesar Rp100 juta.
Penghargaan Desa Bebas Api (DBA) diserahkan secara langsung oleh Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik lndonesia, Montty Girianna kepada perwakilan kelima desa di Balai Desa Lubuk Ogung, Kecamatan Bandar Sei Kijang, Kabupaten Pelalawan, kemarin (22/8/17).
Kelima desa yakni Desa Lubuk Ogong, Desa Lalang Kabung, Desa Delik dan Desa Segati di Provinsi Riau dan Desa Lubuk Bernai di Provinsi Jambi. Kelima desa ini berhasil mencegah kebakaran lahan selama kurun waktu satu tahun.
“Karhutla merupakan bencana nasional dimana penanganannya membutuhkan peran serta elemen bangsa. Seperti program desa bebas api yang setahun ini sukses melakukan pencegahan kebakaran lahan,” jelas Montty usai menyerahkan penghargaan lima desa bebas api.
Masing-masing desa ini, tambahnya, bergabung dalam program DBA binaan Asian Agri. Penghargaan ini dalam bentuk insentif, masing-masing sebesar Rp100 juta yang dapat dimanfaatkan untuk pengadaan maupun perbaikan fasilitas penunjang pencegahan kebakaran di desa. Montty menegaskan bahwa inisiatif kerjasama antara masyarakat, perusahaan dan seluruh elemen desa mendapat dukungan dari pemerintah.
Menurutnya model kemitraan ini dibutuhkan untuk saling bahu-membahu mencegah dampak buruk yang ditimbulkan dari kebakaran hutan dan lahan.
“Kerjasama antara tiga pihak yaitu pemerintah, perusahaan, dan masyarakat dibutuhkan untuk memastikan pencegahan kebakaran hutan dan lahan dapat dilakukan secara optimal. Kerjasama seperti harus terus dilanjutkan sebab mulai tahun ini kita telah mengubah cara penanganan Karhutla dari pemadaman menjadi pencegahan,” kata Montty lagi.
Sementara Head of Sustainability Operation and CSR Asian Agri Welly Pardede, mengatakan, salah satu faktor yang paling berpengaruh dalam penurunan angka kebakaran lahan adalah inisiatif desa yang turut berperan dalam pencegahan kebakaran.
“Selain berkomitmen untuk tidak melakukan pembakaran lahan, sebagai pihak yang paling dekat dengan lokasi berpotensi terbakar, pencegahan dan antisipasi dini akan lebih mudah dilakukan agar api tidak berkembang lebih luas,” ujarnya.
Dia menambahkan sebanyak 16 desa yang berada di Riau dan Jambi menegaskan komitmen mereka dalam mencegah kebakaran nasional dengan bergabung bersama program Desa Bebas Api tahun kedua yang diresmikan Asian Agri.
Asian Agri memulai program DBA sejak tahun 2016 dengan bermitra bersama 7 desa di Riau dan 2 desa di Jambi. Tercatat pada 2016 dari 306.664 hektar lahan desa yang tergabung dalam program DBA. Masyarakat desa berhasil menekan kebakaran hingga 7,98 hektar luas lahan dari tahun sebelumnya yang mencapai 13,75 hektar.
Program DBA Asian Agri merupakan sinergi bersama antara masyarakat, pemerintah dan perusahaan dalam menekan angka kebakaran lahan. Program ini didukung oleh inisiatif masyarakat yang tergabung dalam Masyarakat Peduli Api (MPA) untuk mencegah kebakaran dan kabut asap di lingkungan tempat tinggal mereka.
Tahun ini, sebanyak 7 desa baru telah bergabung untuk melanjutkan komitmen pencegahan karhutla, yaitu Desa Terusan, dan Desa Bagan Limau di Riau. Kemudian Desa Tupo Sumay, Desa Suo-Suo, Desa Semambu, Desa Teriti, dan Desa Muaro Sekalo di Jambi.
Ketua Tim Masyarakat Peduli Api (MPA) Desa Terusan Erman mengatakan keinginannya untuk bergabung dalam program Desa Bebas Api didasari oleh pengalaman buruknya akibat asap yang ditimbulkan dari kebakaran hutan.
“Kami ingin turut berperan karena kebakaran sudah menjadi masalah nasional yang berarti pencegahannya juga harus dilakukan secara bersama-sama,” tuturnya.
Apalagi, imbuhnya, masyarakat semua sudah merasakan dampak buruk yang ditimbulkan dan tidak ingin kejadian serupa terulang kembali dan dirasakan oleh keluarga serta saudara-saudara kita semua.