Terhitung Januari hingga pertengahan Agustus 2018, kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Pekanbaru mencapai 201 kasus. Dengan jumlah kasus tertinggi berada di Kecamatan Tampan, yakni sebanyak 38 kasus.
Demikian data ini dirangkum dari Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru.
“Jumlah kasus tertinggi pada usia anak-anak,” ungkap Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Diskes Pekanbaru, Gustiyanti kepada media, Rabu (15/8/2018).
Jika dibandingkan dengan tahun lalu dan bulan yang sama, kasus DBD saat ini mengalami penurunan, yang mana pada tahun lalu ada 447 kasus.
Terkait kasus DBD, Gustianti meminta masyarakat lebih aktif berperilaku hidup sehat agar terhindar dari penyakit DBD. “Lalukan 3M plus. Menguras, menutup dan mendaur ulang barang bekas,” kata Gustianti.
Bagi rumah yang memiliki bak penampungan air, pihak Diskes Kota Pekanbaru mengharapkan pada masyarakat membersihkan satu kali dalam sepekan.
“Program kita terus jalan. Saat ini kita targetkan satu rumah ada satu kader jumantik,” ungkap Gustianti.
Untuk kader jumantik, dikatakan Gustianti, Diskes menyasar dunia pendidikan.
Sebagaimana data Diskes Kota Pekanbaru. Jumlah kasus DBD dimasing-masing kecamatan hingga Minggu ke 32 tahun 2018
Kecamatan Sukajadi 14
Kecamatan Senapelan 12
Kecamatan Pekanbaru Kota 8
Kecamatan Rumbai Pesisir 10
Kecamatan Rumbai 8
Kecamatan Limapuluh 79
Kecamatan Sail 2
Kecamatan Bukit Raya 16
Kecamatan Marpoyan Damai 18
Kecamatan Tenayan Raya 33
Kecamatan Tampan 38
Kecamatan Payung Sekaki 33
Total 201.