Dinas Pariwisata Provinsi Riau mengadakan perayaan Hari Teater Dunia. Acara bertempat di Panggung Seni Kreatif Kompleks Bandar Serai Purna MTQ ini mendapat antusias dari para komunitas seni Pekanbaru, Jum’at (29/03/2019).
Acara ini dimeriahkan dengan berbagai pertunjukan teater, baik itu perorangan maupun perkelompok. Tak tanggung-tanggung, acara ini menampilkan enam pertunjukan teater langsung dalam satu malam.
Penampilan teater dibuka oleh Leman LQ dengan penampilan teater yang berjudul ‘Boneka Tanpa Kepala’, lalu disambung dengan grup teater RC dengan judul ‘Itu Juga Lagi’, lalu ada penampilan dari SMA N 7 Pekanbaru dengan judul ‘Rakus’, juga ada Deni Afriandi dengan ‘Happening Art: Ghimas’.
Selanjutnya ada Erick Junior yang menampilkan monoloq ‘The Hood’, dan ditutup oleh penampilan mahasiswa Ilmu Budaya Universitas Lancang Kuning (Unilak) dengan judul ‘Ombak-Ombak’.
Tak hanya teater, acara ini juga menampilkan alunan musik dari Adi Otong Percussion. Juga mengadakan lomba fotografi yang bertema ‘Bidik Teater’. Para fotografer pun berlomba-lomba membidik objek saat penampilan teater berlangsung.
Setelah berbagai kegiatan seni dilakukan, acara ini juga mengadakan forum diskusi yang menghadirkan Datuk Seri Al Azhar selaku Budayawan, ada juga Wijatmoko Rah Trisno selaku ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Provinsi Riau. Juga mengundang Zulfahmi selaku tuan rumah dari Dinas Pariwisata Riau yang diwakilkan oleh Nandun.
Acara yang berlangsung dari pukul 20.00 wib ini mendapat antusias yang besar dari para penikmat seni terutama seni teater. Seperti yang disebutkan oleh salah satu penonton bernama Yelmi mahasiswa dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim Riau, ia sangat senang dengan adanya kegiatan semacam ini.
“Senang pastinya, karena seni teater jarang mendapat apresiasi dari pemerintah”, tuturnya.
Juga ada mahasiswa dari Universitas Islam Riau (UIR) bernama Teguh, ia mengatakan akan bagus apabila pertunjukan seni sering diadakan. “Dengan sering adanya pertunjukan seni, maka akan bagus pula untuk melestarikan budaya Indonesia terutama seni teater yang sering dipandang sebelah mata”, ujarnya.
