Pemerintah Provinsi Riau meneken Memorandum of Understanding (MoU) pengembangan pariwisata halal dengan Menteri Pariwisata Indonesia, Arief Yahya, di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (9/4).
“Setelah MoU ini, kita berharap angka kunjungan Wisatawan Mancanegara (Wisman) ke Provinsi Riau terus bertambah. Ini tentu akan berimbas pada peningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD),” kata Gubernur Riau, Syamsuar.
Mantan Bupati Siak 2 periode ini mengatakan, pelayanan wisata halal di Riau akan menyasar pelancong muslim dari Timur Tengah (Timteng), dan pelancong muslim dari negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, Brunai dan Thailand.
“Saya pernah bertanya di Malaysia, wisatawan dari mana paling banyak yang datang, ternyata dari Timur Tengah. Tentunya dengan adanya pelayanan wisata halal Riau, kita bisa menarik wisatawan dari Timur Tengah itu untuk berkunjung ke Riau atau paling tidak kita mendapat imbas dari kunjungan wisatawan Timur Tengah di Malaysia itu,” harap Syamsuar.
Syamsuar optimis, dengan adanya pelayanan wisata halal ini jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Riau akan bertambah, apalagi jika Roro Dumai-Melaka sudah ada, akan semakin mempermudah pelancong bertandang ke Riau.
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kadisparekraf) Riau, Fahmizal Usman, kepada Gatra.com melalui sambungan telepon mengatakan, inti dari pariwisata halal itu adalah muslim friendly. Setiap wisatawan yang beragam islam datang ke Riau, tidak merasa khawatir.
“Makanan dan minumannya halal. Lalu kalau mau solat fasilitas mushola dan masjid banyak. Kemudian fasilitas toilet dan tempat wudhu bersih semua. Juga dipisah secara gender. Kemudian di bulan Ramadhan punya pelayanan untuk Ramadhan.
Kalau mau menginap di hotel, hotel menyiapkan makanan untuk sahur dan berbuka. Inti dari muslim friendly ini adalah pelayanan, siapa saja, baik muslim dan non muslim terlayani dengan baik. Itu yang namanya wisata halal,” ujarnya.
Dengan MoU tadi kata Fahmizal, pengembangan wisata halal di Riau bisa didorong lebih baik dan lebih fokus antara pemerintah pusat, provinsi dan juga kabupaten/kota.
“Soal sosialisasi pelayanan wisata Riau halal, akan kita sampaikan kepada Pentahelix. Pentahelix ini adalah stakeholder yang terkait membangun pariwisata,” katanya.
Lelaki berkacamata ini kemudian merinci, tahun lalu kunjungan wisatawan mancanegara ke Provinsi Riau melonjak 30 persen; 146.935 wisman dari yang sebelumnya 91.484 wisman.